Tidak banyak pesepak bola yang dikagumi rekan sekaligus juga disegani oleh beberapa lawannya. Antara segelintir nama, diantaranya ialah Javier Zanetti, bekas kapten serta nomor 4 kekal Inter Milan.
Lahir di Buenos Aires, Argentina, 10 Agustus 1973, Zanetti memulai profesi profesionalnya bersama-sama club Talleres pada tahun 1992. Satu tahun berlalu, ia gabung dengan Banfield, sebelum pindah ke Italia dua tahun selanjutnya.
Pada 1995, Inter mengambil Zanetti. Ia ditransfer ke Italia, serta jadi perekrutan pertama dalam riwayat kepemimpinan presiden club Massimo Moratti.
Fast forward ke 2001, Zanetti masih setia bela panji Inter Milan. Semenjak itu, ban kapten Inter mulai melingkar di lengannya.
Pada 22 Mei 2010, Zanetti mainkan kompetisinya yang ke-700 untuk Inter, serta itu sebuah laga yang benar-benar bermakna. Itu ialah final Liga Champions, menantang Bayern Munchen di Santiago Bernabeu, Madrid. Inter racikan Jose Mourinho menang 2-0 serta sukses mengusung trofi.
Zanetti jadi pemain pertama yang mengkapteni satu club Italia mendapatkan treble Serie A, Coppa Italia, serta Liga Champions.
Maju ke 18 Mei 2014, Inter Zanetti mainkan laga terakhir kalinya dengan seragam Inter Milan. Sesudah pertandingan tandang menantang Chievo, di minggu pemungkas Serie A musim itu, Zanetti pensiun dari sepak bola.
Zanetti, yang selama profesinya diketahui untuk seorang bek kanan andal, mainkan keseluruhan 858 laga bersama-sama Inter Milan. Untuk bentuk penghormatan, nomor 4 kepunyaannya dipensiunkan.
Zanetti, yang selanjutnya diangkat jadi Wakil Presiden Inter, diketahui untuk pemain yang santun, yang mengundang tertarik dari kawan atau musuh. Jiwa kepemimpinannya itu tercermin di atau di luar lapangan. Ia ialah seorang teladan. Pikirkan, sepanjang 22 tahun profesi profesionalnya, ia cuma pernah 2x terima kartu merah.
Menguatkan Inter dari 1995 sampai pensiun pada 2014 di umur 40 tahun, pria Argentina ini sudah memenangkan hampir semua. Deretan rekor di Inter sudah dipecahkannya.
Zanetti sama dengan stamina mengagumkan, sebagai asal panggilan El Tractor (Traktor) pada dianya. Itu yang membuat ia dapat mainkan tidak kurang dari 1114 laga sah selama profesinya.
Salah satunya full-back paling baik selama hidup, pemain asing dengan jumlahnya tampilan paling banyak dalam riwayat Serie A ini dapat meng-cover beberapa tempat tidak sama.
Untuk winger, kecepatannya menyusahkan musuh. Untuk gelandang bertahan, kedisiplinan serta potensi defensifnya benar-benar dapat dihandalkan.
Pemain sayap legendaris Manchester United, Ryan Giggs, pernah mengatakan pada La Gazzetta dello Sport : " Saya pertama-tama hadapi Zanetti di perempat final Liga Champions pada tahun 1999. Ia bek kanan, sedang saya di kiri. "
" Kualitas, kecepatan, power, kecerdasan serta kelihaiannya membuat saya berkesan. "
" Saya menantangnya 2x kemudian. Ia ialah musuh paling susah yang pernah saya mengmelawan, seorang pemain yang lengkap. "
Itu sepintas mengenai kualitas tehnik Zanetti untuk seorang pemain. Untuk pribadi, ia populer simpel, tertarik pada seorang lain, serta berdedikasi tinggi.
" Ia ialah musuh yang paling saya segani, " kata Paolo Maldini.
" Pemain paling bersih yang pernah saya jumpai, " kata Sir Alex Ferguson.
" Ia mengajari pada saya bagaimana jadi seorang kapten, " kata Fabio Cannavaro.
" Bila ingin belajar mengenai sportivitas, belajarlah dari Javier Zanetti, " kata Fabio Capello.
" Bila ingin jadi seorang pemain sepak bola, lihatlah Zanetti, " kata wasit legendaris Pierluigi Collina.
Itu beberapa pujian yang pernah diperuntukkan pada figur Javier Zanetti, nomor 4 kekal Inter Milan yang disegani kawan atau musuh.