Profesi Cristiano Ronaldo di Manchester United (MU) selekasnya tamat. Ia barusan menjelek-jelekkan team berjuluk Setan Merah itu secara terbuka.
Dalam interviunya dengan Piers Morgan untuk TalkTV yang termuat The Sun, Cristiano Ronaldo menguliti borok MU.
Striker berumur 37 tahun itu berasa dikhianati, jadi kambing hitam, dan dipaksakan terus-terusan untuk berpindah dari Old Trafford.
Disamping itu, Cristiano Ronaldo menyinggung peraturan MU saat mengusung Ralf Rangnick sebagai pelatih dan akui tidak menghargakan manager club sekarang ini, Erik ten Hag.
Peraup lima gelar Ballon d'Or ini memandang jika Setan Merah tidak berkembang semenjak zaman Sir Alex Ferguson dan tidak berhasil datangkan pemain kelas dunia.
Cristiano Ronaldo come-back ke MU pada musim kemarin dengan baik, tetapi akan pergi secara tidak baik seperti yang sudah dilakukan empat pemain Setan Merah ini awalnya.
Nama David Beckham tidak dapat lepas dari MU. Beckham sebagai mega-bintang di MU atau dunia saat ada di bawah bimbingan Sir Alex Ferguson.
Tapi, diakhir musimnya bersama MU, ia alami kejadian polemis. Kejadian itu terjadi di ruangan tukar saat mukanya terserang lemparan sepatu Ferguson menebar ke penjuru dunia.
Sesudah kehilangan tempatnya di team, Beckham putuskan keluar. Real Madrid pada akhirnya putuskan mengambil Beckham dan Setan Merah tidak berkeberatan melepaskannya.
Bahkan juga saat Beckham keluar, Ferguson keluarkan komentar yang tidak kalah polemis. Ia menjelaskan tidak ada seorang pemain yang hendak semakin besar dibanding club.
Satu antara pemain terbaik dalam riwayat Liga Inggris dan MU, Roy Keane, tinggalkan Old Trafford dengan polemis. Pemain yang berbakti sepanjang 12 tahun dan jalani 480 pertandingan ini tidak dapat hentikan bentrokannya dengan Ferguson.
Dua personalitas eksplosif yang usaha bekerja bersama ini justru kerap turut serta pertikaian. Bahkan juga Roy Keane sering keluarkan komentar polemis ke khalayak lewat interviu media.
Satu salah satunya komentar saat MU kalah atas Middlesbrough di Stadion Riverside, Inggris, Oktober 2005. Ini yang membuat MU pada akhirnya melepaskan Roy Keane untuk berpindah ke Celtic di penghujung 2005.
Romelu Lukaku jadi pemain yang berpindah secara polemis dari MU. Bahkan juga ia sempat latihan di Anderlecht tanpa ijin dalam usaha agar Setan Merah menjualnya di transfer bursa.
Lukaku bermain tidak stabil saat perkuat MU. Bahkan juga ia sering terima beberapa kritik karena skema bermainnya yang tidak sesuai style Setan Merah.
Sesudah kejadian latihan tanpa ijin di Anderlecht, Lukaku pada akhirnya dilego MU walau managernya waktu itu, Ole Gunnar Solskjaer ingin mempertahankannnya. Club Liga Italia, Inter Milan yang pada akhirnya menyuntingnya.
Penyerang asal Belanda, Ruud van Nistelrooy sebagai satu antara striker terbaik MU. Tapi ia memacu pro-kontra pada musim terakhir kalinya bersama Setan Merah.
Rumor bentrokan di antara Nistelrooy dan manager MU waktu itu, Alex Ferguson mulai tersebar. Ferguson keluarkan Van Nistelrooy dari team di final Piala Liga 2006, dan ia hampir tidak tampil kemudian.
Perseteruannya dengan Cristiano Ronaldo jadi memperburuk status Nistelrooy di MU. Ia pada akhirnya terima penawaran untuk pindah ke Real Madrid.
"Ada banyak kejadian dalam latihan minggu ini yang membuat saya cemas dalam soal semangat team di club," kata Ferguson waktu itu merilis Planet Fooball.
"Ini ialah laga yang penting, kami ingin semuanya orang bersama, dan pada kondisi itu saya berasa Ruud harus kami meninggalkan," tambahnya.
MU mengambil Angel Di Maria dari Real Madrid pada 2014 dengan status pemain paling mahal di Liga Inggris waktu itu. Tetapi, pemain striker tengah asal Argentina ini cuma bertahan sepanjang satu musim.
Sesudah pergi dari Old Trafford, Di Maria bahkan juga akui menyesal sudah tergabung dengan club raksasa Inggris ini. Ia akui memiliki masalah dengan manajer MU waktu itu, Louis van Gaal.
"Permasalahan saya di MU ialah pelatih," tutur Di Maria pada 2021. "Van Gaal ialah yang terjelek dalam profesi saya. Saya akan cetak gol, menolong team, tapi hari selanjutnya ia memperlihatkan umpan ke saya," tambahnya.
"Ia telantarkan saya dari waktu ke waktu selanjutnya," kata Di Maria ke jaringan TV Argentina TyC Sports.