Bek kanan Kieran Trippier harus tinggalkan tim Tim nasional Inggris. Karena, FA [PSSI-nya Inggris] mencoret pemain 30 tahun itu untuk jalani sidang sangkaan masalah perjudian.
Inggris akan bertemu Denmark di pertandingan kelanjutan UEFA Nations League, Kamis (15/10/2020) pagi hari WIB. Layanan Kieran Trippier sebetulnya benar-benar diperlukan di pertandingan di Wembley itu.
Sudah diketahui, Kieran Trippier sejauh ini jadi jagoan pelatih Gareth Southgate. Namanya belum pernah dilewati tim nasional Inggris semenjak jadi pilar di Piala Dunia 2018 kemarin.
Di 2 pertandingan Inggris terkini, musuh Wales serta Belgia, Kieran Trippier mainkan 2 peranan tidak sama. Trippier bermain untuk wingback kanan waktu bertemu Wales serta jadi wingback kiri di pertandingan melawan Belgia.
Diambil dari The Mirror, FA harus mencoret nama Kieran Trippier dari tim nasional Inggris sebab masalah judi. Masalah ini bukanlah berlangsung baru-baru saja tetapi terjadi di Juni 2019 kemarin.
FA mencoret Trippier sebab si pemain harus jalani sidang. Trippier disangka terjebak dalam skandal judi berkaitan kepindahnya ke Atletico Madrid. Ia memberitahukan info kepindahnya ke Atletico ke seseorang.
"Saya sudah seutuhnya patuhi penyidikan FA sepanjang beberapa bulan akhir dengan suka-rela serta tetap akan melakukan," sebut Trippier.
"Saya ingin menerangkan jika untuk pemain sepak bola profesional, saya tidak pernah menempatkan taruhan berkaitan sepak bola atau terima keuntungan keuangan apa saja dari taruhan seseorang," sambung bekas pemain Tottenham.
Bila dapat dibuktikan bersalah dalam masalah judi ini, karena itu Trippier terancam larangan hukuman bermain selana 6 bulan.
Manager tim nasional Inggris, Gareth Southgate sedih dengan keputusan FA mencoret nama Trippier. Namun, Southgate tidak dapat banyak berbuat sebab masalah yang menerpa Trippier ada di luar kekuasaannya.
"Sedikit yang dapat saya sebutkan mengenai itu. Saya harus konsentrasi di pekerjaan yang ada serta ini ialah peluang untuk pemain lain. Ini ialah masalah lain," kata Southgate.
"Ia sudah jadi pemain jagoan kami dalam 2 tahun akhir. Ia sanggup memberikan efek utama pada beberapa laga besar. Waktu menantang Belgia, ia bertahan dengan gigih serta membuat Thomas Meunier tidak berkapasitas," tutup Southgate.
